Phonetic Symbols
Phonetic atau fonetik adalah satu ilmu
yang membicarakan bagaimana sesuatu bunyi yang dihasilkan oleh manusia disebut
secara betul. Sedangkan fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan
mempelajari sistem fonetika. Fonetika modern diawali oleh Alexander Melville
Bell melalui bukunya Visible Speech (1867) yang memperkenalkan suatu sistem
penulisan bunyi-bunyi bahasa secara teliti dan teratur. Ilmu fonetik kemudian
berkembang dengan pesat di akhir abad ke-19 akibat ditemukannya fonograf, yang
membantu perekaman bunyi-bunyi bahasa.
Untuk mengucapkan bahasa Inggris ada baiknya kita sedikit mempelajari ilmu
fonetik bahasa Inggris. Cara tersingkat adalah dengan kita membaca petunjuk phonetic symbol pada kamus. Sebenarnya setiap kamus standar telah memiliki informasi atau
penjelasan yang memadai mengenai bagaimana kata-kata yang ada di dalamnya
diucapkan. Biasanya dalam bab-bab yang membahas tentang pengucapan, penulis
atau pengarang kamus telah menyediakan sebuah daftar simbol untuk membantu
pelajar bahasa Inggris menghasilkan suara kata-kata bahasa Inggris yang termuat
di dalam kamus itu. Simbol-simbol ini disebut the International Phonetic Alphabet (IPA). atau sederhananya disebut Phonetic Symbols.
Berikut bisa anda pelajari phonetic symbols
dalam bahasa Inggris berikut.
|
|
BELAJAR PHONETICS
In English sound system, there are many styles of
speech for each individual which is influenced by a variety of causes such as
locality, early influences, and social surroundings. The pronunciation of
English involves the production of individual or isolated sounds and the
utterance of words, phrases, and sentences with correct spelling and stressing
and/or rhytm intonation.
Basically, comparing with the English sound
system, Indonesian sound system is similar to the English sound system. They
are similar in some terms, namely, minimal pairs, similutude, assimilation,
elision, and intonation. However, some differences also exist. Some English
vowels and consonants do not exist in Indonesian. Indonesian also do not have
clusters, stress, and aspirated sounds.
Problems faced by the Indonesians learning
English are concerned with the ear, the matter of making foreign sounds, the
distribution of the sounds, certain attributes about sounds, fluency, and the
relation between pronunciation and conventional spelling. Therefore, they
should overcome the problems by deeply understanding the theory of phonology
and practicing to pronounce the words correctly.
Dalam sistem bunyi bahasa Inggris terdapat banyak
cara pengucapan pada masing-masing individu yang disebabkan oleh berbagai macam
faktor, seperti daerah asal, pengaruh-pengaruh awal, dan lingkungan sosial.
Oleh karena itu, banyak ahli bahasa Inggris yang mengemukakan deskripsi rinci
tentang satu bentuk pelafalan bahasa Inggris, yang setidaknya dapat dengan mudah
dipahami oleh lingkungan pengguna bahasa Inggris, walaupun tidak standar.
Bentuk pelafalan tersebut diistilahkan sebagai “Received Pronunciation”, yang
berarti ‘pelafalan yang dapat dipahami secara luas’.
Pada kenyataan yang sebenarnya, terdapat sejumlah
alternatif pelafalan untuk ribuan kata dalam bahasa Inggris, yang seluruhnya
bisa disebut benar. Bagi yang bukan penutur bahasa Inggris, cara pelafalan yang
paling cocok untuk dipelajari dikenal sebagai “Slower Colloquial”, cara
pelafalan di antara bentuk formal dengan pelafalan yang digunakan dalam
perbincangan antar orang yang telah akrab. Cara tersebut merupakan cara yang
dapat digunakan sepanjang waktu .
Pelafalan bahasa Inggris melibatkan produksi
masing-masing bunyi dan pengucapan kata, frasa, dan kalimat dengan ejaan,
penekanan dan / atau intonasi yang benar. Selain itu, terdapat cara bagaimana
membaca kata dengan benar yang disebut ‘phonetic transcription’ (transkrip
fonetik), yang didefinisikan sebagai sejenis penulisan alfabetik di mana
tiap-tiap huruf mewakili satu bunyi. Tujuan transkrip fonetik adalah untuk
memberikan informasi yang jelas dan tidak ambigu kepada pembelajar bahasa,
misalnya bunyi yang mana yang harus digunakan pada suatu kata atau frasa, dan
dalam rangka apa mempergunakan bunyi tersebut. Nilai suatu huruf sangat beragam
dan tergantung pada (i) konteks fonetik, dan (ii) bahasa atau dialek yang
sedang ditulis .
B. Sistem Bunyi Dalam Bahasa Inggris
Bunyi dalam bahasa Inggris terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Vokal (Vowel)
), dan vokal belakang (a:, כ, כ:, u,
u:). Pembagian vokal tersebut tergantung pada lidah dan bibir. Posisi bibir
meliputi: bibir tertutup-melebar, bibir netral, bibir terbuka-membulat, dan
bibir tertutup-membulat.Ù, ¶:, ¶Vokal
didefinisikan sebagai ‘huruf hidup yang dalam pembentukannya udara keluar
melalui tenggorokan dan mulut, tanpa hambatan dan penyempitan sehingga tidak
ada gesekan yang terdengar’. Ada 12 vokal dalam bahasa Inggris yang dibagi ke
dalam tiga kelompok; vokal depan (i:, i, e, æ), vokal tengah (
No. Symbol Word Phonetic Transcription
1. i: see si:
2. I sit sIt
3. e get get
4. æ mat mæt
5. a: car ka:
6. כ lot l כ t
7. כ: saw s כ:
8. u put put
9. u: too tu:
tÙ shut ∫Ù10.
¶δÙn¶ another ¶11.
:¶: fur ƒ¶12.
2. Diftong (Diphthong)
).¶, u¶,
כ¶, ε¶Diftong
adalah bunyi yang dibuat melalui pemindahan satu posisi vokal ke posisi vokal
yang lain. Secara fonetik, diftong diwakili oleh urutan dua huruf, yang pertama
menunjukkan posisi mulai dan yang kedua menunjukkan arah pergerakan. Diftong
dikelompokkan menjadi dua, yakni diftong tertutup (ei, כ u, ai,
au, כi) dan
diftong tengah (i
No. Symbol Word Phonetic Transcription
1. ei day dei
2. כu go gכu
3. ai high hai
4. au now nau
5. כi boy bכi
¶ here hi¶6. i
¶ there δe¶7. e
¶ shore ∫כ¶8. כ
¶ tour tu¶9. u
3. Konsonan (Consonant)
Konsonan adalah bunyi atau huruf (huruf hidup
atau mati) yang dalam produksinya udara tidak keluar secara lancar melalui
mulut dan tenggorokan, tetapi mengalami hambatan atau penyempitan sehingga
terdengar adanya gesekan. Konsonan dapat dikelompokkan menurut (i) titik
artikulasi, dan (ii) cara artikulasi.
a. Menurut titik artikulasi
1) Labial, yaitu bunyi dengan titik artikulasi
pada bibir. Labial terbagi dua, bilabial, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh
dua bibir (p, b, m), dan labio-dental, yaitu bunyi antara bibir bawah dengan
gigi atas (f, v).
2) Dental, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh
ujung lidah dengan gigi depan (θ, δ).
3) Alveolar, yaitu bunyi yang diartikulasikan
oleh ujung lidah dengan gusi (t, d).
4) Palato-alveolar, yaitu bunyi yang
diartikulasikan oleh badan lidah dengan langit-langit mulut (t∫,dЗ).
5) Palatal, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh
bagian depan lidah dengan langit-langit bagian depan (j).
6) Velar, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh
bagian belakang lidah dengan langit-langit bagian belakang (k, g, ŋ).
7) Glottal, yaitu bunyi yang dihasilkan di
glottis.
b. Menurut cara artikulasi
1) Plosive, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan
menutup rongga udara sepenuhnya (p, b).
2) Affricate, yaitu bunyi yang menyerupai plosive
tetapi pemisahan organ-organ artikulator dilakukan tidak terlalu cepat (t∫,dЗ).
3) Nasal, mulut tertutup sepenuhnya,
langit-langit bagian belakang tetap rendah sehingga udara secara bebas melewati
rongga (m, n, ŋ).
4) Lateral, hambatan terletak pada tengah-tengah
mulut, udara secara bebas keluar (l).
5) Rolled, bunyi dihasilkan oleh gerakan cepat
dari sejumlah organ yang elastis (r).
6) Flapped, bunyi yang menyerupai konsonan rolled
tetapi hanya terdiri dari satu gerakan cepat saja (r).
7) Fricative, bunyi dibentuk dengan menyempitkan
rongga udara sehingga keluarnya udara menyebabkan suara hissing (f, v, θ,
δ,s,z,∫,З,h).
8) Semi-vowel, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh
perpindahan secara cepat organ ucapan dari vokal tertutup ke sejumlah vokal
yang lain.
Symbol Word Phon. Trans. Symbol Word Phon. Trans.
p pay peI θ think θIŋ
t tea ti: δ they δeI
k cow kau s say seI
b boy bכI z zoo zu:
d day deI ∫ show ∫כu
¶g go gכu З measure meЗ
m may meI r ray reI
n no nכu h high haI
ŋ sing siŋ t∫ chuw t∫u:
l low lכu dЗ joy dЗכI
ƒ fee fi: w way weI
v vow vכu j you ju:
4. Kluster (Cluster)
Kluster adalah sejumlah kata yang dibaca dalam
satu nafas, misalnya, film, spending, struggle, knuckle dan pronunciation.
Untuk memproduksi bunyi bahasa Inggris semacam itu, organ-organ ucapan harus
bergerak secara tepat. Dalam produksi bunyi tersebut, udara datang dari
paru-paru melalui rongga udara (trachea), dan kemudian melewati kerongkongan,
tenggorokan, dan rongga mulut yang diatur oleh organ-organ ucapan.
Selanjutnya, pita suara terletak di tenggorokan;
menyerupai dua bibir. Pita tersebut bisa terpisah dan bisa pula tertutup
sehingga dapat sepenuhnya menutup rongga udara. Ketika pita suara tersebut
saling mendekat dan udara terdesak dalam saluran tersebut, pita suara bergetar,
sehingga memproduksi bunyi yang dikenal sebagai ‘voiced’’. Ketika pita suara
saling menjauh dan udara melewatinya, bunyi yang dihasilkan dikenal sebagai
‘breathed’’, dan bunyi yang dihasilkan di tengah-tengah glottis sebagai
‘whisper’.
C. Persamaan dan Perbedaan Antara Sistem Bunyi
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Pada dasarnya, sistem bunyi dalam bahasa
Indonesia serupa dengan sistem bunyi dalam bahasa Inggris. Meskipun demikian,
ada sejumlah vokal dalam bahasa Inggris yang tidak muncul dalam bahasa
Indonesia. Sejumlah konsonan bahasa Inggris juga tidak muncul dalam bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal adanya diftong, tetapi tidak
memiliki kluster. Kluster dalam bahasa Indonesia hanya terjadi pada kata
‘pinjaman’, yaitu kata yang diserap dari bahasa lain. Dalam hal ini, kluster
pada bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Inggris. Misalnya, strategi dari
/strategy/, struktur dari /structure/, instrumen dari /instrument/, dan
sebagainya. Dalam bahasa Inggris, tekanan sangat penting karena mempengaruhi
makna suatu kata, sedangkan dalam bahasa Indonesia tekanan tidak begitu penting
karena tidak mempengaruhi makna suatu kata. Selain itu, dalam bahasa Inggris
terdapat aspirated sound, yang berarti bunyi yang disertai hembusan udara yang
mengikutinya ketika diucapkan .
Sejumlah bunyi dalam bahasa Inggris tidak
ditemukan dalam bahasa Indonesia, dan bunyi-bunyi pada kedua bahasa yang
memiliki tempat artikulasi yang sama sebenarnya memiliki cara artikulasi yang
berbeda. Pada dasarnya, sistem bunyi bahasa Indonesia serupa dengan sistem
bunyi bahasa Inggris. Terdapat sejumlah istilah yang ada pada kedua sistem
bunyi. Istilah-istilah tersebut adalah:
1. Minimal pairs
Minimal pairs adalah dua kata yang serupa dalam
pengucapan tetapi memiliki makna yang berbeda dan satu bunyi yang
berbeda.Misalnya saja, kata-kata dalam bahasa Inggris bin /bin/ dengan been
/bi:n/, wick /wik/ dengan weak /wi:k/, full /ful/ dengan fool /fu:l/, pen /pen/
dengan pan /pæn/, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Indonesia, ban – dan, diri
– tiri, dara – tara, kayu – bayu, baik – naik, suka – luka.
2. Similitude
/, record /rikכd/, dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia, pada
kata-kata besok, kapan, dialek dan sebagainya.¶tn/,
cook /kuk/, corner /kכ:n¶Similitude terbentuk ketika sejumlah ragam bunyi
tertentu yang sedang digunakan memiliki kemiripan dengan bunyi yang berdekatan
pada suatu kata atau kalimat. Dalam bahasa Inggris, misalnya, berbagai bunyi k
yang berbeda digunakan pada banyak kata seperti pada kata curtain /k
3. Assimilation
Assimilation adalah proses historis di mana
bunyi, yang dipengaruhi oleh bunyi di sebelahnya, digantikan oleh bunyi-bunyi
yang lain sejalan dengan berkembangnya suatu bahasa dan dengan demikian
sejumlah perubahan tertentu muncul pada pelafalan kata-kata. Misalnya saja,
pada bahasa Inggris, kata horse diucapkan /hכ:s/ dan shoe diucapkan /∫u:/, tetapi kata
horseshoe diucapkan /hכ: ∫ ∫u:/. Dalam bahasa Indonesia, kata me- +
bantu menjadi membantu, terdapat asimilasi antara m dan b.
4. Elision
d/ dan kindness dibaca /kainnis/. Sementara itu,
dalam bahasa Indonesia, prefiks me- + konsonan k,p,t,s akan meluluh, misalnya
kata me- + tinju menjadi meninju, me- + pakai menjadi memakai.¶bÙElision merupakan proses historis di mana suatu
bunyi yang diucapkan lebih dahulu pada suatu kata menjadi hilang ketika kata
yang sama diucapkan pada masa-masa selanjutnya. Dalam bahasa Inggris, kata
cupboard dibaca /k
5. Intonation
Dalam bahasa Inggris dikenal rising dan falling
intonation. Intonasi dalam bahasa Inggris mempengaruhi makna kata tetapi dalam
bahasa Indonesia intonasi tidak benar-benar mempengaruhi makna kata.
Di samping persamaan-persamaan di atas, terdapat
juga sejumlah perbedaan antara sistem bunyi bahasa Inggris dengan sistem bunyi
bahasa Indonesia.
1. Vowels
,כ:,a:. Ù:,æ,
¶Tidak seperti bahasa Inggris, pada bahasa
Indonesia tidak terdapat vokal i,u:,
2. Consonants
Sejumlah konsonan pada sistem bunyi bahasa
Inggris tidak terdapat pada bahasa Indonesia. Konsonan-konsonan tersebut adalah
v, θ, δ,З,dan ∫.
3. Cluster
Cluster adalah sekelompok bunyi yang dibaca dalam
satu nafas. Sebenarnya, dalam bahasa Indonesia juga terdapat cluster, tetapi
hanya pada kata-kata ‘pinjaman’ (kata-kata yang dipinjam dari bahasa lain,
dalam hal ini bahasa Inggris).
4. Stress
Stress didefinisikan sebagai tingkat tekanan
suatu bunyi atau suku kata diucapkan.Dalam bahasa Inggris, stress sangat
mempengaruhi makna suatu kata, tetapi dalam bahasa Indonesia stress tidak
mempengaruhinya. Dalam bahasa Inggris, stress dapat muncul di awal maupun
tengah kata, misalnya, ‘potograph, a’nother, oppor’tunity.
5. Aspirated sound
im/, car /kha:/, dan sebagainya.ÙAspirated sound adalah bunyi yang disertai oleh satu hembusan udara
yang mengikutinya ketika diucapkan, seperti pada p, t, k. Aspirated sound
muncul hanya pada suku kata yang ditekan. Misalnya, pea /phi:/, put /phut/,
time /th
D. Durasi dalam Bahasa Inggris dan
Aturan-aturannya
Durasi suatu bunyi adalah lamanya waktu suatu
bunyi diucapkan tanpa terputus dalam suatu kata atau frasa. Durasi bunyi mutlak
ini tergantung pada tingkat ucapan; durasi ini merupakan durasi relatif suatu
bunyi pada suatu bahasa dan sangat penting bagi pembelajar bahasa . Fakta-fakta
penting yang berkaitan dengan durasi pada bahasa Inggris dijelaskan pada
aturan-aturan berikut:
1. Durasi suatu diftong relatif lebih panjang
daripada vokal murni.
Diphthongs Pure Vowels
code / kכud / cod / kכd /
nose / nכuz / nostril / n כstril /
laid / leid / led / led /
base / beis / best / best /
sail /seil / sell / sel /
late / leit / let / let /
, כ, u,).Ù,
¶:, memiliki durasi yang lebih panjang daripada
vokal-vokal pendek (i, e, æ, ¶2. Vokal-vokal panjang, yaitu i:, a:, כ:, u:,
dan
Long vowels Short vowels
/¶:n / fur / f¶fern / f
d /¶bÙ:d / cupboard / k¶bird / b
cord / k כ:d / cod / kכd /
caught / k כ:t / cot / kכt /
hard / ha:d / had / h æd /
barn / ba:n / ban / b æn /
3. Sebuah vokal yang berada pada suku kata
terbuka berdurasi relatif lebih panjang daripada yang berada pada suku kata
tertutup.
Open syllable Short syllable
he / hi: / heal / hi:l /
fee / fi: / feast / fi:st /
who / hu: / whose / hu:z /
coo / ku: / cool / ku:l /
nor / nכ: / naughty / nכ:ti /
dכ:pt /¶dכ: / adopt
/ ¶adore /
4. Vokal yang berada pada suku kata yang ditekan
berdurasi relatif lebih panjang daripada yang berada pada suku kata yang tidak
ditekan.
Stressed syllable Unstressed syllable
d /¶bÙ:d / cupboard / k¶bird / b
s /¶:st
/ canvas / kænv¶first / f
through / θru: / throughout / θruaut /
car / ka: / Carnegi / kanedЗi /
5. Durasi vokal yang diikuti oleh konsonan hidup
relatif lebih panjang daripada yang diikuti konsonan mati.
Voiced consonant Voiceless consonant
side / sai.d / sight / sai.t /
robe / rou.b / rope / rou.p /
pig / pi.g / pick / pi.k /
save / sei.v / safe / sei.f /
send / se.nd / sent / se.nt /
sword / sכ:.d / sort / sכ.t /
his / hi.z / hiss / hi.s /
cold / kכu.ld / colt / kכu.lt /